Selasa, 28 April 2015

Terima Kasih di Penghujung April

April sudah hampir habis. Dan dua minggu terakhir di April menguras otak sekali. Ini tentang kebersamaan kita. Yang kadang aku tak ingin menjadi bersamanya. Tentang kekeluargaan kita yang bukan mengalir dalam darah.
Jadi kami ini adalah para abdi dalem. Katakan lah seperti itu. Kami tak suka karena sering dibuat pusing karenanya. Hampir segala tugas dibebankan padaku. Aku seolah menjadinya. Padahal aku hanya membantu mereka. Tapi kenyataannya aku bekerja seperti mereka. Ah.
Ditugasi ini itu. Laporan ini itu. Pengabdian penelitian ini itu. Koreksi ini itu. Administrasi ini itu. Ah banyak jika mau dihitung satu persatu.

Tapi alhamdulillah-nya ini semua mendewasakanku. Setidaknya latihan kehidupan seperti ini tak ada kurikulumnya. Dan disini aku dituntut belajar dari dosen tak ber SK. Dari bahan ajar tanpa penerbit. Tak usah dibayangkan. Sungguh tak seindah itu :)

Alhamdulillah-nya lagi, dengan ini kami selalu didekatkan. Dengan oknum oknum potongers, yaitu asisten kece badai serba bisa segalanya dididikan lapangan. Kami, dari yang dulu tak kenal tak sapa menjadi akrab sehangat keluarga sekoplak koplaknya. Kami dekat. Kami menguatkan. Kami menertawakan. Kami selalu ada. Entahlah jadi apa aku tanpa mereka. Tapi mereka adalah rumah keduaku setelah keluarga. Alhamdulillah sekali.

Dan entah bagaimana, mereka selalu menyemangatiku para gadis gadis ceria. Terima kasih untuk para ciwi ciwiku atas ucapannya pagi ini dan malam ini. Selamat berjuang memperjuangkan mimpimu ya. Selamat mengarungi dunia yang sangat luas. Aku merindumu.

Oiya terima kasih juga telah sudi berbagi cerita memberi warna baru dalam hidupku. Jangan bekecil hati yaa karena dengan semesta. Biasanya hanya hujan hujan yang lebat nan istimewa menghasilkan pelangi yang indah setelahnya. Percayalah semesta merindumu. Merindu sujudmu. Semangat yaa. Kamu akan lebih baik dari hari ini.

Dan terima kasih ya sudah mengijinkanku memanggilmu sayang meski sayang tak sayang hahaha. Terima kasih selalu memberi ruang untuk melepaskan rinduku pada sang kekasih di masa yang lalu. Terima kasih untuk perhatian yang koplak dan say ai lope yu nya yang mungkin buat aku atau aku hanya geer. Hahaha. Get well you ay :)

Selamat berjuang kamu juga. Selamat ya. Jangan malas. Jangan malas. Jangan lari jangan lari nanti kamu bisa terjatuh. Tak perlu minta maaf berlebih aku memaafkanmu. Malah dirimu sendiri lah yang perlu kau minta maafkan. Tak apa, kamu akan tahu kelak. Tak apa jika terlambat. Semua diajarkan saat yang tepat. Ini saat yang tepat untuk Allah menamparmu secara halus. Tetap semangat. Jangan lupa bersujud ya. Terima kasih untuk balasannya yaa.

Selamat malam. Akhirnya kita bertemu dipenghujung rindu.

xoxo

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com