Kamis, 25 Juni 2015

90/60

Masih ingat 100/70? Masih ingat siapa saja yang ada didalamnya? Masih ingat bagaimana rasanya menahan nyeri? Masih jelas. 100/70 baru saja terjadi minggu lalu. Tapi bahasan 100/70 seolah hampa tak ada apapun disana. Memang hampa karena membahas yang sudah lalu.

Dua hari ini, 100/70 telah berubah menjadi 90/60. Lelah sekali. Begitu lelahnya tidak mampu merasa lelah lagi. Bahkan pusing tak berani mendekat pada badan yang lemah ini. Dua hari ini, seolah menjadi robot—yang bekerja karena ada mesin dan terprogram dengan baik. Berjalan pun lunglai, seolah menjadi zombie—mayat yang berjalan sembari tertidur. 

 Lelah ini sudah banyak dikeluhkan kepadaNya. Mengeluh terus. Mungkin mengurangi pahala di bulan suci ini. Lelah, sampai bagian mana lagi yang harus kuutarakan. Karena aku hanya milikNya, maka aku pasrahkan padaNya— jika kelak aku tumbang.

Pada titik 90/60 membuat saya kembali didekatkan dengan banyak hal. Banyak sahabat yang memberikan dukungannya. Mereka memberikan perhatian yang begitu tulus. 90/60 membuat saya menangis, ternyata banyak mereka yang mempedulikanku, melegakanku dengan kata-kata yang hanya bisa kuiyakan. Mereka mampu menamparku dari malam sampai pagi. Terima kasih.

Selasa, 23 Juni 2015

Terjatuh

Aku pernah terjatuh. Kami pernah terjatuh. Bukan perkara sakitnya terjatuh, tetapi terkadang jatuh itu mengenakkan. Bisa jadi efek samping terjatuh itulah yang lebih menyakitkan dibandingkan proses terjatuhnya.

Terjatuh bisa saja menjadi musibah. Terjatuh dari dari bangku yang tak kuat menahan berat kita, misalnya. Atau jatuh sakit. Terjatuh juga bisa jadi pada hal yang menyenangkan, jatuh hati misalnya. Tapi bisa jadi tak sesuai dengan harapan. Semua bisa saja terjatuh.

Maka, dengan ini terjatuh tidaklah menyenangkan. Ketika ada kerabat yang sedang terjatuh, maka aku atau kami berusaha untuk menyelamatkannya. Setidaknya kami berusaha membantunya berdiri. Atau paling tidak, membuatnya kembali terduduk seakan sedang menikmati sepoinya angin sore.

Tak banyak yang bisa kami lakukan, hanya saja ada didekatnya dan bisa memberikan kembali keceriaan yang dulu pernah dihabiskan bersama, rasanya sangat cukup. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak kami yang ditelan dengan kesibukkan masing-masing. Maka menolong mereka yang sedang terjatuh dapat dilakukan dengan berdoa.

Terima kasih, kala kami terjatuh anda selalu ada bagi kami, terutama bagi sang pemilik rahim yang nyata diantara kami. Terima kasih tetap menguatkan. Semoga anda tetap kuat dengan cobaan yang Allah berikan. Allah begitu merindu anda, tante. Mungkin juga Allah merindu yang lain, tapi dengan anda dijadikan umpan sebagai pusat kembalinya mereka kepadaNya. Semoga semangat dan mukzizat Allah sangat nyata dan mematikan sel ganas yang menggerogot. Lekas sembuh dan kembali dalam hangatnya kekeluargaan. Aamiin :')
Kamis, 18 Juni 2015

Menjadi Dirimu

Mmm. Aku tak tahu bagian menyenangkan mana menjadi dirimu. Karena banyak sikapmu seolah acuh begitu terhadap semesta. Bahkan mengingat hari dan tanggal pun, aku ragu. Kurasa memang tak kau ambil pusing, karena hari demi hari masih berlalu dengan tugas seperti biasanya.

Aku juga tak tahu, mengapa kau tak pernah berusaha merepotkan orang tuamu, padahal denganku, kau meminta tanpa malu. Dan entah bagaimana kau bisa mengambil ibaku. Ah. Dan entah mengapa, segala yang kuberikan adalah kau butuhkan tapi tak begitu kubutuhkan. Is He very fair, right?

Menjadi dirimu tampaknya menyenangkan. Mengolokku sesuka hatimu dan bodohnya aku tak berkutik kala itu. Iya, kau mampu tertawa bebas sesukamu kala aku terbengong memikirkan balasannya untukmu. Dan kenyataan yang ada, aku yang semakin terhujat. Tapi, diantara hujatan ini aku bisa terbahak tanpa memperdulikan sekeliling.

Tapi kurasa banyak tak enaknya menjadi kau. Maafkan jari-jariku yang tak kuasa menahan hastrat untuk mengetuk kepalamu kala kau mengejekku. Maaf juga secara tidak langsung kau menjadi tamengku kala ada the man who can be move. Maaf lagi karena aku, semesta jadi membandingkanmu dengannya.

Maka, dengan ini aku tak mau menjadi dirimu. Tetap jadilah dirimu yang seperti ini. Banyak mata akan melihatmudan mungkin akusecara rupa-rupa, tapi entah mengapa dalam pandanganku kau adalah satu. Tetaplah seperti ini being an easy going easy laugh man that's so meaningful for me. Then let me always be your 'boss' as usual to get the best pleasure from my (perhaps) almost worthy man, indeed. (hehehe)

Dan selamat tambah umur ya kemarin. Kau lupa. Aku ingat. Kau heran. Aku cekikikan. Sehat selalu lekas selesai studinya. Allah bersamamu. And then thanks for the unheard-well yelling this noon, the concern that i never tough before. Such a sweet things come on us. And the last one, big thanks and grateful to ALLAH so that we see each others.

Minggu, 14 Juni 2015

100/70

Selamat hari minggu jika ini adalah salah satu hari liburmu. Yes! Thats mine :)

Awal minggu di bulan Juli, sesak sekali. Sibuk mempersiapkan ini itu, dimintai tolong lalalala ini itu juga. Mau tak mau, mereka memaksaku memikirkannya lebih. Dan sampai pada satu titik dimana tercetuslah 100/70.

Titik dimana aku menjadi tak berdaya dibuatnya. Tensiku tiba-tiba menjadi terlalu rendah, karena sebenarnya kisaran normalku 110/100. Kondisi dimana aku tak kuat menyangga kepalaku bahkan saat aku duduk. Dimana aku membenamkan kepalaku dibawah bantal saat aku berusaha tertidur. Dimana aku tak mampu membuka mata melihat langkah kakiku saat berjalan. Berlebihan. Memang seperti itu rasanya.

Dia datang kembali menyerangku, setelah dua tahun lebih tak datang. Padahal kedatangannya bisa lebih memungkinkan diawal tahun lalu. Karena pada tahun itu, aku bukanlah aku yang sekarang. Kehilangan seseorang yang cukup berpengaruh pada hidupku membuatku bagai terhempas karang dilautan. Bak hidup segan mati pun enggan. Klasik ya kala separuh cinta pergi.

Tapi benar saja, sakitku tak pernah kembali selama 2 tahun itu. Bahkan maag-ku pun tak berani muncul. Aku baru sadar, sekali lagi baru sadar, memang Allah menguji kami sesuai dengan kemampuan umat-Nya. Jadi, Allah tak mendatangkan sakit kala Ia tau aku sedang terombang ambing. Padahal dulu, kala aku diuji dengan sakitku, aku selalu mengadu pada seseorang. Dan dia selalu memberikan segala upaya agar aku lebih baik. Memang kala itu aku merasa lebih baik. Meski pada akhirnya berakhir sangat tak baik. Tapi sampai detik ini, segala upaya yang dia lakukan berdampak baik bagi hidupku. Iya, dia hanya sebatas masa lalu.

100/70 membuatku kembali mengoreksi diri. Sekali lagi ini ujian Allah agar kita lebih dekat. Allah rindu kita. Lantas sang ibu juga memberikan perhatiannya kala nyeri tak tertahankan. Iya, dia tampak menyeringai miris melihatku menahan sakit. Ya. Bahwa kesehatan mahal sekali. Tak mau minum obat terus menerus kan? Memang tak enak. Maka, aku juga tak mau minum obat. Hanya saja kubiarkan pergi bersama kebahagian yang sedang kutampung. Semoga Allah selalu melimpahkan kesehatan ya.
Rabu, 10 Juni 2015

Ketika Semakin

Selamat malam lagi. Selamat istirahat ya.
Sudah 23 kurang beberapa bulan menyesaki bumi. Semakin tambah umur, jadi semakin berpikir tentang banyak hal. Semakin banyak membaca, juga semakin membukakan mata dan pikiran. Semakin banyak berdiskusi dengan yang terdahulu, semakin saja luas pandangan. Maka, segala yang semakin tersebut justru membuat saya semakin bingung hihihi

Jika kau bersedia bertanya "mengapa?". Maka jawabanku adalah karena semakin bertambah usia kita, harapannya adalah kedewasaan semakin meningkat, meskipun belum ada alat ukur pasti yang bisa mendeteksinya. Namun, semua itu tampak dari beberapa pemecahan dan keputusan pribadi yang kita ambil untuk langkah selanjutnya, yang pastinya semua orang berbeda masalahnya. Masalah-masalah yang tak sama antara manusia lain ini lah yang terkadang membuat kita untuk saling berdiskusi, berbagi pengalaman. Banyak dari kita yang mampu menggambil hikmah dari pengalaman hidup, baik yang dia alami sendiri atau yang terjadi pada orang lain.

Dan, semakin banyak interaksi yang kita lakukan antar sesama baik makhluk hidup maupun ciptaan Allah lainnya, sampai pada satu titik bisa menggoyahkan niat kita. Bukan berarti memendam sendiri adalah baik, tapi kadang segala sesuatu yang ditanggung sendiri terkadang kurang maksimal. Mengingat Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain.

Sampai detik ini saya berterima kasih, bahwa Allah memperkenalkan saya dengan mereka-mereka yang mampu memberikan saya kritik dan saran demi perbaikan masa kini. Atas masukan dari curahan kebimbangan saya haturkan nuhun. Atas mereka yang memberikan dukungan atas niat saya yang ini itu saya ucapkan terima kasih. Meskipun sampai detik ini saya masih bimbang dan menjadi semakin bimbang. Hahaha. Mantapkan niat yaa. Semoga Allah selalu menjaga mereka dan kami selalu dalam lindunganmu. Aamiin.

Selamat istirahat. Jaga kesehatan ya. Karena mahal ;)

Minggu, 07 Juni 2015

Diingatkan Mas Gun

Selamat istirahat. Sudah malam dan saya tumben masih terjaga. Setelah ada kejadian tadi pagi, sampai sekarang efeknya masih berasa. Padahal hanya senyum dalam hitungan detik, mampu menaik turunkan hari ini. Sampai sampai tak kuasa, dan mengadu padaNya dengan urai air mata. Lalu malam ini, saya kembali lagi diingatkan dengan caption diakun instagramnya @kurniawan_gunadi. Mas Gun, seorang penulis di akun tumblrnya.

Iya hidup kita berwarna ya. Salah satunya adalah warna dipagi hari tadi. Dan banyak warna lainnya lagi. Bersyukurnya adalah Allah masih menguji kita karena Allah sayang kita. Allah merindu urai air mata kita. Allah juga merindu kita memohon lagi. Sekali lagi Tuhan baik sekali. Aku kembali berterimakasih. Alhamdulillahirobilalamin.

Selamat malam. Semoga pagi esok akan lebih baik dan Allah permudah segala urusan kita ya.

Terima Kasih Tuhan

Terima kasih Tuhan telah menunjukkan bahwa saya memang bukan yang terbaik baginya. Terima kasih pula telah mengarahkan mata saya untuk melihat bahwa dia bukan lah yang terbaik bagi saya. Dan terima kasih pula telah mempertemukannya terlebih dahulu dibandingkan sayadengan sesorang yang menurut Engkau baik. Terima kasih Tuhan bahwa engkau telah menjadikan nyata doa saya untuknya agar ia lekas dipersatukan dengan seseorang. Saya percaya bahwa Engkau berbaik hati bermaksud mendekatkan saya dengan semesta. Saya merasakan semesta begitu hangat merengkuh saya tentunya dengan ijinMu. Saya percaya ketika saya mempercayakan Engkau, dengan caraMu Engkau akan mempertemukan saya dengan yang terbaik pada saat yang sangat tepat. Dan ketika saat itu terjadi, saya memohon tetaplah bersama saya karena tanpa Engkau saya lemah. Ketika tiba saat itu, rengkuhlah kami dalam niat yang tulus nan lurus dalam dekap hangat memasrahkan segalanya pada Engkau, Yang Abadi. (aamiin)
Jumat, 05 Juni 2015

Dika

Dika Rimbawati. Seorang wanita yang cukup baik menurutku. Aku juga tak memperdulikan hal lain. Terlepas dari hal lainnya, dia orang yang baik banget. Aku mengenalnya hampir 2 tahun. Belum lama memang, tapi kami banyak berbagi. Mulai dari pengalaman event, kerja, naik gunung, main, sampai urusan cinta. Apalagi bab cinta, dia menjadi seterbuka itu kala aku hanya kenal diawal. Tapi dia berani membaginya dengan ku tanpa tendeng malu.

Singkat dari yang panjang, dia pernah menjalin hubungan dengan pria beda agama lama sekali. Pria itu baik sampai membuatnya tak sanggup berpaling meski ada yang datang lalu pergi. Dan siklusnya dia kembali dengan pria itu. Kejadian ini berulang sampai tak ada yang heran karena saking seringnya kejadian ini. Setahun terakhir dia dekat dengan pria itu, dia pernah semacam memperhatikan seorang pria. Dan setahun kemudian, dia kembali dipertemukan dengan pria yang dia perhatikan itu pada satu event dan aku kebetulan ada disana. Cepat sekali setelah itu, proses mereka berlanjut pada keseriusan. Dan saat ini mereka sedang proses dalam mempersiapkan pernikahannya. Luar biasa ya.

Paham cerita ini mengalir kemana? Susahnya move on. (Meski ga menggambarkan move on sihh hehehe). Ini juga yang saya alami. Memang move on tak mudah, semudah jatuh hati. Bahkan jika memang bisa hidup tanpanya, ya memang. Tapi segala kenangan pasti banyak yang masih bergulit direlung hati dan otak. Ya secara masih diberi ingatan yang cukup ya. Akan berbeda jika jadi lupa ingatan. Naudzubillahiminzdalik :) 

Tapi ini dia yang bikin aku kagum. Dia mendapatkan pria yang dipuja. Pria yang mampu mendampingi setiap langkahnya. Pria yang bertahan dengan segala kisah lalunya. Pria yang mau menerima segalanya. Pria yang aku rasa memang didamba kak Dika. Aku turut bahagia. Ada qoute yang membuatku tersenyum lega adalah:

"Dibalik cewe yang ga bisa move on, ada mantan yang hebat dibelakangnya. Tepi dibalik cewe yang bisa move on, ada orang yang lebih hebat dari mantannya."

I hope thats truee! :D pasti memang demikian. Dan ini hanya masalah waktuu :) bismillah ya pelan pelan Allah permudah o:)

Selamat kak dika dan mas tian. Be longlast ya bahagia sampai akhirat yaa. Doakan semoga aku  lekas demikian :))

Target

Target. Kata ini yang terngiang di otakku beberapa malam terakhir. Minggu ini banyak sekali target yang harus dituntaskan. Tapi melesetnya hampir 60%. Mulai dari ini itu yang tak boleh dikeluhkan :')
Dalam hidup memang sebaiknya kita punya target ya. Entah dalam jangka waktu pendek ataupun panjang. Mereka-orang yang lebih tua sudah mengajarkan itu. Tapi kembali lagi ke pribadi masing masing mengenai target tersebut. Karena setiap orang pasti berbeda dan tidak bisa disamakan (rule number 1).
Namun menargetkan sesuatu kadang tidak seperti yang diharapkan. Ada-ada saja lah yang terjadi. Belajar dari beberapa kejadian lalu, aku paham bahwa tak selamanya targetku tepat pada sasaran. Pada kenyataannya memang banyak yang tidak sesuai target. Banyak yang tidak terduga pula. Atau banyak yang targetnya hilang entah kemana. Menyedihkan ya. Itulah aku mengenai targetku.
Beberapa kejadian dalam hidupku membuat mataku semakin terbelalak bahwa sesuatu yang sudah kita targetkan menjadi tak sesuai dalam kenyataannya. Alasannya pasti ada dan jelas berbeda cara penyampaiannya.
Mmmm. Begitulah sekelumit tentang target. Entah tulisan ini mengarah kemana. Maafkan aku yang sedang risau diburu target. Tetapi dengan begini, maka tetaplah genggam targetmu dalam doaNya. Dan lakukan yang terbaik dihari ini :)
Live our best life today, it leads us to ur best future.
Senin, 01 Juni 2015

Aku jahat

Aku jahat. Tak bisa mengontrol kalimatku untukmu.
Aku jahat. Membiarkan egoku merasukimu.
Aku jahat. Menyudutkanmu hingga kau sadar salahmu.
Aku jahat. Tidak memberikanmu kesempatan membela diri.
Aku jahat. Sekali lagi aku jahat.
Mungkin hanya aku yang terlalu berani menampar dirimu dengan kata-kata.
Mungkin hanya aku yang menahan urat maluku hanya demimu.
Mungkin memang aku didekatkanmu hanya untuk membuat matamu lebih lebar.
Aku jahat. Semoga jahatku tidak membuatmu jera.
Terima kasih membiarkanku tetap jahat padamu.
Semoga tidak ada lagi kejahatan manis yang kau perbuat.

Salut

Boleh kah saya mengagumimu? Iya ada rasa kagum yang muncul dariku terhadapmu. Perkenalan kita hanya singkat. Percakapan kita juga sesaat. Tapi diantara kita terlibata hastrat yang saling tertahan secara ketat.

Saya masih mengingat setiap bait kalimat yang kau utarakan. Dan saya juga masih berdebar kala membacanya. Kalimat yakin dan tampak terarah. Dan semakin kesini semesta menunjukkan kebalikannya kepada saya.

Saya salut karena kau masih mempercayakan semesta dengan isinya dikala tak ada tali erat yang kau pegang. Saya juga salut kala tahunya saya adalah tak tahunya engkau yang merupakan hal menyakitkan, namun kau masih berdiri diatasnya. Saya juga salut bahwa ada yang kembali kepadamu kala dia lelah tak tertahankan tanpa kau memintanya. Saya salut pada kau yang bisa memgira membuatnya satu kala ada yang menjadi rupa-rupa dihadapan saya.
Sungguh saya berdecak diantara kagum dan miris.

Tentang percakapan kita beberapa bulan lalu, saya tak menyesal. Jika Allah mengizinkan, saya justru ingin mengenal engkau lebih. Semoga segala yang engkau pegang kelak membuahkan hasil bersamanya dan membuatnya jauh lebih baik. Kala itu saya tak bermaksud menjauhkan kalian. Maka, jika ini mendekatkan kalian, saya bersyukur. Semoga kelak memang hanya ada engkau dan dia, bukan lainnya lagi. Namun jika bukan dia, maka akan ada lainnya.

Dan yang lebih saya saluti bahwa engkau telah membuatnya terperangkap tak bisa keluar. Hebat ya. Selamat ya :)
Semoga Allah selalu melindungi kita semua.

 

Blog Template by BloggerCandy.com