Senin, 28 September 2015

Jangan. Jangan.

Jangan terhempas.
Biarkan melambung sesuka hati.
Menerka aksara.
Menatap semesta.
Mengharap keajaiban.

Jangan bersembunyi.
Jangan pula biarkan terkukung.
Berlari seperti batita belajar.
Acuh pada kerikil tajam.
Mengepak sayap setinggi angkasa.
Tak peduli berapa tinggi langit.
Tersenyum bagai manekin tak bersuara.
 Menghiraukan suara manusia tak bertuah.

Jangan berhenti.
Terus merapal rintitan doa.
Membisu pada manusia.
Mengeja pada kaligrafi suci.
Menangis deru pada Tuhan.

Minggu, 27 September 2015

Everythings is much better

Yes. Everythings is much better when I leave the rest to You, Allah.

Banyak yang terjadi akhir akhir ini. Hampir semuanya tidak bisa kutangani dengan sendiri. Maka, keputusan yang mampu kubuat adalah memasrahkannya padaMu. Aku menyerah. Entah untuk kali keberapa. Aku merengek lagi. Mungkin tak pernah habis rengekanku kepadaMu.

Ya memang tak ada lagi tempat mengadu segala pikiran yang mencuat kesana kemari, hati yang gundah gulana, tubuh yang makin menurun kondisi fisiknya, bahkan semangat pun kembali diobrak abrik, kecuali Engkau, Allah.

Aku menyerahkan padaMu segalanya. Bahkan saat satu persatu Engkau mengambil titipanMu, Engkau pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Aku percaya janji Engkau Ya Rabb.

Maka, ijinkan aku terus bersyukur. Ijinkan aku tetap menunduk untuk tak mendangak melawanmu. Ijinkan aku tetap demikian, agar Engkau senantiasa menambahkan nikmatMu.

Wallahu a'lam. Segala puji bagi Allah Tuhan pemilik semesta.

 

Blog Template by BloggerCandy.com