Sabtu, 25 April 2015

Tak Tahu

Pagi ini aku bercerita dengan ibu tentang mimpiku. Dan tentangnya yang berusaha masuk diantara kami. Aku terperangah tak terpercaya tentangnya. Lantas hatiku kembali bertanya.

Bagaimana jika namamu sudah menyerebak dalam atmosfer kehidupannya? Pernahkah kau tahu tentang itu?
Entah siapa yang begitu lapang dadanya menyebut namamu dalam hidupnya tanpa memperhitungkanmu didalamnya. Setidaknya dalam hidupnya kau sudah menjadi secuil bagian dari mimpinya.
Padahal kadang kita berusaha mengorek mencari tahu tentang kita dalam kehidupan orang lain. Dan hasilnya tak lebih dari pada nihil.

Bagaimana jika kau sudah berada dalam do'a seorang manusia? Pernahkah terpikirkan dalam harimu?
Entah siapa. Entah bagaimana, dia sudah menyelipkan doa untukmu tanpa kau minta. Begitu tulus, bukan?
Padahal kita sering mengemis doa pada orang disekeliling kita. Padahal juga mereka hanya basa basi mengiyakannya untuk melegakan kita. Ah.

Bagaimana jika ada yang sudah menunggumu bahkan saat kamu berada diantah berantah? Pernahkah kau membayangkan itu?
Siapapun itu dia rela menunggu kita padahal kita bukanlah hitam dan bukan juga putihnya. Padahal kita kerap meminta orang menunggu kita, pada akhirnya, lambat laun, satu per satu meninggalkan kita secara jiwa maupun raga. Dan hanya akan ada yang sejati yang setidaknya menemani kita lebih lama.

Bagaimana jika yang sejati itu adalah dia yang tak terduga yang sudah menyelipkan nama kita dalam doanya setiap hari dan sudi menunggu kita yang melanglangbuana?

Jika memang itu kau, aku tak tahu..

Wallahualam. Semoga Allah beri petunjuk.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com