Sabtu, 10 Januari 2015

Sepanjang Jalan Kenangan

Jumat sore sedikit senggang hanya untuk bermain. Aku hanya menyandarkan badan sambil menikmati alunan musik dan debur ombak. Lalu ia menyeletuk "Ayok kepantai!" Dan aku langsung berteriak "Ikut!"
Pergilah kami ke barat. Menyusuri sepanjang jalan yang sepi. Langit hanya sedikit menyinari kami. Kami duduk diatas motor yang ia kemudikan. Sepanjang jalan tiada henti kami berbicara. Tak seperti dugaan awalku, ternyata dia begitu renyah dan ramah serta sedikit 'koplak'. Dan aku terus juga menanggapinya.
Kuarahkannya pada tebing yang cukup indan. Dan tibalah kami disana. Aku tercengang karena sungguh berbeda adanya seperti terakhir aku mengunjunginya. Jauh lebih hijau lebih bagus. Hanya saja, sang mentari tak penuh menyinari kami.
Ia tertakjup melihat sekitar yang begitu indah. Mendengar debur ombak yang sangat keras dari bawah tebing hingga airnya mampu menyiprati kami. Hanya ada angin yang begitu kencang berhembus. Hijauan rumput terpampang. Dan kami juga bisa melihat pantai pantai sekitar dari ketinggian. Matahari yang ditunggu tak kunjung pulang. Lalu kami memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Sempat ia memintaku mengabadikan gambarnya.
Dalam perjalanan pulang, kami kembali mampir memandang pantai yang panjang. Ah sungguh indah.
Hanya ada kami. Aku dan kamu. Atau aku dan kamu yang lainnya. Dan perjalanan ini membuat aku bersyukur atas ciptaanMu yang sungguh luar biasa. Serta kamu (kamu) yang menemani perjalanan dalam jalan yang sama. Dengan cerita berbeda. Sepertinya ini saatnya membiarkan banyak hal menemani meski dalam satu jalan yang sama. Terima kasih Allah.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com