Sabtu, 31 Januari 2015

Dua Jagoan

Hujan sore itu tak mengurungkan niatku berjumpa kerabat. Meskipun hati ini ikut berarak tak menentu, bahkan jantung pun seolah terkena petir, langkahku tetap mengarah pada mereka. Mereka adalah Rifa dan Rafa, dua jagoan kecil keponakan seseorang yang dulu kukenal lekat. Pria ini menyayangi mereka. Pria ini tampak pula kebapakan saat bersama mereka. Pria ini pula selalu melirikku dan menggodaku saat aku bercanda bersama dua jagoan itu.
Mereka adalah anak baik yang belum lama ditinggal pergi ibunya. Sang ayah begitu terpukul dengan kondisi itu. Tampak bimbang dan lelah kala kami bersapa singkat pagi itu. Mereka masih kecil untuk paham bahwa ibu disurga baik baik saja. Mereka juga masih sangat lugu untuk menguatkan keluarga lainnya terutama sang ayah.
Sore itu tak banyak yang berbeda dari mereka. Semua tumbuh lebih baik. Hanya saja tiada suara melengking dari sang ibu. Tiada cerita yang tak bisa dihentikan seperti saat kami dulu pernah berbagi cerita. Dia adalah wanita yang cukup dekat denganku saat hubungan kami masih berjalan. Dia juga banyak tahu tentang kami.
Sore itu pula, perutku bergejolak mual. Hatiku menangis. Pikiranku mengarah tak berarah. Melihat dua jagoan itu tetap tertawa riang tanpa ibu disisi. Aku hanya bisa berucap.syukur bahwa ibu masih ada disisiku hingga saat ini.
Donut yang kubawakan sengaja sebagai pelumer diantara perjumpaan lama yang tak pernah direncanakan. Mereka tampak kaget dengan kedatanganku. Mengingat kami sudah tak seperti dulu lagi. Alu berjalan sendiri. Dan dia pun berjalan lebih jauh.
Sore ini pula, aku memastikan bahwa hubunganku dengan mereka yang terkait pria pertama, baik selama aku bersamanya ataupun sudah usai, tetaplah baik baik saja. Karena tidak baik tidak menjaga silahturahmi. Dan semua telah berberda sejak februari lalu.
Mungkin pesanku beberapa waktu lalu padanya, mambukakan hatinya lebih besar. Tentang segala galanya adalah hanya tentang kita, tak perlu orang lain terlibat. Tentang masa lalu yang indah dan akan tetap indah. Tentang rasa, yang kurasa masih tersimpan di lekukan hati. Tentang kita, dengan lembaran baru didepan. Bahwa aku akan lebih baik dan kelak kupanen kebaikan itu.
Have your best live Puk. Im happy hear your marriage. I hope you have your best life build your own dreams take your soulmate in every singgle step that you took. Smile Puk, you already grab it even without me there. All the thing that you build you can gain it now. And me, i just miss you.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com