Senin, 01 Juni 2015

Salut

Boleh kah saya mengagumimu? Iya ada rasa kagum yang muncul dariku terhadapmu. Perkenalan kita hanya singkat. Percakapan kita juga sesaat. Tapi diantara kita terlibata hastrat yang saling tertahan secara ketat.

Saya masih mengingat setiap bait kalimat yang kau utarakan. Dan saya juga masih berdebar kala membacanya. Kalimat yakin dan tampak terarah. Dan semakin kesini semesta menunjukkan kebalikannya kepada saya.

Saya salut karena kau masih mempercayakan semesta dengan isinya dikala tak ada tali erat yang kau pegang. Saya juga salut kala tahunya saya adalah tak tahunya engkau yang merupakan hal menyakitkan, namun kau masih berdiri diatasnya. Saya juga salut bahwa ada yang kembali kepadamu kala dia lelah tak tertahankan tanpa kau memintanya. Saya salut pada kau yang bisa memgira membuatnya satu kala ada yang menjadi rupa-rupa dihadapan saya.
Sungguh saya berdecak diantara kagum dan miris.

Tentang percakapan kita beberapa bulan lalu, saya tak menyesal. Jika Allah mengizinkan, saya justru ingin mengenal engkau lebih. Semoga segala yang engkau pegang kelak membuahkan hasil bersamanya dan membuatnya jauh lebih baik. Kala itu saya tak bermaksud menjauhkan kalian. Maka, jika ini mendekatkan kalian, saya bersyukur. Semoga kelak memang hanya ada engkau dan dia, bukan lainnya lagi. Namun jika bukan dia, maka akan ada lainnya.

Dan yang lebih saya saluti bahwa engkau telah membuatnya terperangkap tak bisa keluar. Hebat ya. Selamat ya :)
Semoga Allah selalu melindungi kita semua.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com