Minggu, 14 Juni 2015

100/70

Selamat hari minggu jika ini adalah salah satu hari liburmu. Yes! Thats mine :)

Awal minggu di bulan Juli, sesak sekali. Sibuk mempersiapkan ini itu, dimintai tolong lalalala ini itu juga. Mau tak mau, mereka memaksaku memikirkannya lebih. Dan sampai pada satu titik dimana tercetuslah 100/70.

Titik dimana aku menjadi tak berdaya dibuatnya. Tensiku tiba-tiba menjadi terlalu rendah, karena sebenarnya kisaran normalku 110/100. Kondisi dimana aku tak kuat menyangga kepalaku bahkan saat aku duduk. Dimana aku membenamkan kepalaku dibawah bantal saat aku berusaha tertidur. Dimana aku tak mampu membuka mata melihat langkah kakiku saat berjalan. Berlebihan. Memang seperti itu rasanya.

Dia datang kembali menyerangku, setelah dua tahun lebih tak datang. Padahal kedatangannya bisa lebih memungkinkan diawal tahun lalu. Karena pada tahun itu, aku bukanlah aku yang sekarang. Kehilangan seseorang yang cukup berpengaruh pada hidupku membuatku bagai terhempas karang dilautan. Bak hidup segan mati pun enggan. Klasik ya kala separuh cinta pergi.

Tapi benar saja, sakitku tak pernah kembali selama 2 tahun itu. Bahkan maag-ku pun tak berani muncul. Aku baru sadar, sekali lagi baru sadar, memang Allah menguji kami sesuai dengan kemampuan umat-Nya. Jadi, Allah tak mendatangkan sakit kala Ia tau aku sedang terombang ambing. Padahal dulu, kala aku diuji dengan sakitku, aku selalu mengadu pada seseorang. Dan dia selalu memberikan segala upaya agar aku lebih baik. Memang kala itu aku merasa lebih baik. Meski pada akhirnya berakhir sangat tak baik. Tapi sampai detik ini, segala upaya yang dia lakukan berdampak baik bagi hidupku. Iya, dia hanya sebatas masa lalu.

100/70 membuatku kembali mengoreksi diri. Sekali lagi ini ujian Allah agar kita lebih dekat. Allah rindu kita. Lantas sang ibu juga memberikan perhatiannya kala nyeri tak tertahankan. Iya, dia tampak menyeringai miris melihatku menahan sakit. Ya. Bahwa kesehatan mahal sekali. Tak mau minum obat terus menerus kan? Memang tak enak. Maka, aku juga tak mau minum obat. Hanya saja kubiarkan pergi bersama kebahagian yang sedang kutampung. Semoga Allah selalu melimpahkan kesehatan ya.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com