Senin, 23 Februari 2015

Hujan


Saat hari-hari bergulir tanpa kata yang bergeming. Terselip pertanyaan yang ingin kulontarkan. Mungkin, aku pasti akan menanyakanmu bertubi-tubi, menjatuhi padamu seperti tetesan hujan. Dan kamu, pasti akan terdiam bahkan syaraf mata pun enggan bergerak. Seolah tertegun atas hujan tanya yang tak bisa kamu hindari.
Beruntunglah, Tuhan menghadirkan tadah menampung jawabmu. Jawabannya bukan darimu. Jawaban yang mewakilimu. Tuhan Maha Penyayang. Ia tak membiarkanku menunggu bibirmu bergerak. Ia begitu tahu betapa menyedihkan menghujani arang, yang hitamnya tak akan luntur terbawa air. Ia juga tahu bahwa sesungguhnya hujan ini begitu menyegarkan bagi lahan tandus yang sejatiNya sedang Ia persiapkan.
Hujan yang lebat kadang membawa angin, hingga tercipta badai. Memporak porandakan alam. Tapi selalu, penyejuk datang. Langit biru terpampang. Awan berarak. Hingga tercipta pelangi.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com