Senin, 29 September 2014

Siang terik..

Dalam suatu siang menyapamu dengan angkuh. Meski hati ini tertawa dihadapanmu. Hanya mampu menatap dari kejauhan. Seolah melayangkan pandangan berharap saling menatap. Berandai bercengkrama riuh denganmu. Angan merajuk membumbung tinggi. Menangkapmu dalam lekat mata lensa kamera. Mengingat bagaimana aku menyenyembunyikan senyum, menahan detak jantung yg berdetak berlebih, menahan diri dalam bersorak ria saat hanya berpapasan, membuang pandangan meski hati ini ingin menatapmu lekat.
Awal siang yg panas tampaknya prolog dari jalan berliku. Sebuah jalan yang dulu tersembunyi dari jalan utama yang dituju. Jalan yang dulu hanya jadi angan, kini sedang dilalui dan mungkin akan menjadi jalan utama. Sebuah jalan menuju satu asa dan harap dalam dekapNya. Dan semoga jalan ini adalah jalan yg pasti dan penuh petunjuk. Bilapun terjal, semoga akan ada tempat untuk sekedar beristirahat yg layak. Selamat menempuh perjalanan ini dengan peta dari sang pencipta.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com