Lelah merasuk dalam tulang. Menggerogoti setiap pembuluh darah dalam jaringan. Memasakan darah mengalair ke otak dengan sejuta asa palsunya. Herannya hati ini tidak terkena dampak sirkulasi darah yang membawa lelah. Atau sudah mati rasakah hati ini. Apa hati yang dahulu sangat sensitive menjadi beku. Seperti tiada mampu merasa, hanya otak yang terus berdegup kencang tiada henti, hingga pada akhirnya mata ini terlelap.
Siang ini begitu melelahkan. Hingga rasanya ingin kuteriakkan
bahwa aku menyerah dengan sikap dinginmu. Dengan sikap – entah apa itu, yang
membuatku tak nyaman. Mengupayakanmu demi masa depanmu yang lebih baik,
salahkah aku? Atau aku terlalu baik mengupayakanmu hingga kau lupa bagaimana
rasa berjuang.
0 comments:
Posting Komentar