Siang ini terik sekali.
Bahkan panasnya tak sanggup membuatmu berkenyit.
Dan matahari cerah ini pun, tak mampu menarik kulit bibirmu untuk berucap lebih.
Ada apa denganmu, tatkala kita bersama, kau diam seribu kata.
Bergeming pun enggan.
Apa lagi bersua dengan lantang.
Aku seolah hambar.
Larut terbawa angin bersama debu.
Terseok seok mengiba pada jalanan.
Mengapa kau begitu, tatkala aku begitu merindu.
Engkau begitu, bagaikan topan tak henti menyergap pada hijaunya rumput yang bangun dalam embun pagi.
Sekali lagi, aku merajuk pada sosokmu yang dahulu sebelum tertempa masa.
Untuk kesekian kalinya, aku bertanya.
Dan untuk entah ke berapa kalinya, aku masih merindu.
Minggu, 05 Oktober 2014
Tanda Tanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar