Hampir beberapa kali memiliki hubungan dengan pria, hampir pula aku terhubung dengan wanitanya terdahulu.
Pada pria pertama, aku mengenal seseorang yang cantik yang tak terduga.
Lalu pada Yay, wanitanya menguhubungiku.
Pada seorang rider disana, aku pernah bercakap dengan gadis yang begitu asik diajak bercengkrama hingga kami bertukar cerita.
Dan kali ini, padamu, pria kedua, aku terhubung ke seorang nona yang bagimu kau tidak bisa beranjak darinya.
Mungkin percakapanku dan nona adalah percakapan dan pembicaraan terpanjang yang diantara kisah lainnya.
Pembicaraan yang cukup menguras hati, menjaga rasa, dan menahan asa.
Pembicaraan yang membuatku begitu menginginkan berada diantara hangatnya kalian.
Terselip rasa iri lebih dari kalian, namun sifat setan seperti itu biarkan pergi.
Aku bersyukur, diantara aku nona kami mampu bercakap seolah tiada pria kedua.
Seperti inginku dulu, menyapamu dengan anggun, bercerita berbagi tawa.
Jika suatu saat aku benar kehilangan pria kedua, semoga aku dan nona tetap dalam tali kasih antar wanita.
Ya bukan perkara mudah menata hati yang sedikit retak.
Tetapi terima kasih kalian telah sudi berbagi denganku, hingga semua ini begitu berwarna.
Minggu, 21 Desember 2014
The third
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar