Aku tak tahu harus menyebut siapa dalam setiap doaku.
Sekarang cukup untukku ibu bapak dan adikku.
Bersyukurlah bagimu yang sudah tahu harus menyebut siapa dalam setangkup doamu.
Setidaknya kau satu langkah didepanku.
Dahulu ada satu nama yang kusebut lekat dalam doaku.
Namun Allah berkata lain hingga aku berganti menyebutkan banyak nama.
Nama-nama yang mengisi cukup banyak dalam setiap hariku.
Sekarang rintitan doa tanpa nama kuucap, dalam harapku padaNya untuk seorang yang terbaik.
Lalu jika sudah seperti ini, aku juga akan berdoa untuk kalian.
Agar kalian bisa sampai hingga masa depan.
Dan aku mungkin bisa menjadi pemeran pembantu yang menyukseskan kisah kalian.
Akan ada rasa yang memudar lalu silih berganti hingga terisi.
Rabu, 24 Desember 2014
Dalam doa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar