Bersikap
baik belum tentu selamanya menjagamu dari hal-hal baik. Tak selamanya orang bisa menerima
sikap baik kita. Sudah biasa jika dengan sikap baik kita, ada yang tak suka. Tapi
bagaimana jika sikap baik kita banyak yang menyukai namun justru merusak
sesuatu? Bukan kah aku pernah mengatakan itu padamu.
Sabagai anak lelaki, jagalah dirimu sebaik mungkin. Karena tak selamanya wanita mengerti
dengan sikap baikmu. Tak salah jika kau bersikap baik. Tetapi mengertilah
baik-baikmu itu menjadi pupuk yang menyuburkan untuk lahan pertanian yang benihnya
disebarkan oleh angin asmara.
Tak ada
yang menginginkan. Tapi ia tumbuh mencuat seolah semesta mendukung dan lantas tumbuh tak kendali. Bagaimana menurutmu?
Mau kah kau memangkasnya sekaligus agar tak ada lagi yang berkembang? Atau mau
kah kau memotongnya satu helai demi satu helai agar tak terasa menyakitkan? Atau justru akan kau
biarkan ia menjalar kemana-mana hingga mengganggu tanaman lain?
Baiklah.
Hidup adalah pilihan. Dan caramu adalah pilihanmu. Bolehkah aku memberi saran
padamu? Aku rasa sebaiknya kau simpan baik-baikmu itu dengan kemasan yang rapi. Simpanlah beberapa waktu, biarkan ia terdekomposisi sempurna. Agar dalam jangka waktu dekat tak ada lahan-lahan yang tumbuh subur tanpa petani. Menyedihkan bukan
melihat tanaman tak terawat.
Bukan
kah sudah ku bilang?
Semoga kau masih mengingatnya.
Jaga
diri baik-baik ya. Doaku selalu untukmu :'')
0 comments:
Posting Komentar