Saat hari senin, selasa lalu bergulir hingga sabtu. Dan tiada balasan yang ditunggu. Sebagai pengobat rindu, Dia berikan penawar meski hanya melalui mimpi. Tercengang tak percaya lantas kecewa.
Beberapa hari berlalu, memang tidak selamanya sejalan dengan yang diharap. Tapi jika hanya diam yang ada, takutku akan ada topan yang semakin besar mengaburkan suasana diantara aku dan kamu. Lantas ia menjauhkan yang seharusnya dekat. Atau setidaknya biarkan biarkan tetap seperti sediakala. Bukan seperti ini yang aku mau. Jauh sejauh samudra dan daratan. Membisu dari mulut yang bersua.
Jika diam ini hanya ilusi penggambaran tenangnya kita, untuk apa bersikap seperti ini jika memang semuanya baik baik saja. Tapi jika suasana ini keruh, ijinkan aku menyaringnya terlebih dahulu. Jika suatu saat ada kata maaf yang berlebih dariku, kuharap itu bisa mencairkan suasana yang kaku. Jika kamu berprasangka tentang aku, silahkan sesukamu. Maka, itulah aku dimatamu yang hanya berusaha melelehkan hati yang beku. Selamat atas Kamu yang kupandang lebih dari 3 tahun ini.
Sabtu, 07 Februari 2015
Apalah Aku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar