1 Januari 2015.
Sudah berganti tahun. Tahun sudah tambah satu. Banyak yang
terjadi ditahun ini. Tapi lebih tepatnya tentang: "Mati Satu Tumbuh Seribu."
Siapa yang percaya kalimat ini? Aku percaya, setelah banyak hal yang kulalui di
tahun 2014.
Kalimat ini sering kali diartikan pada upaya percintaan. Dan
bagiku kalimat ini cukup mengarah pada permaknaan tersebut dan sangat jelas
artinya.
Aku, kehilangan satu yang dengan sangat disebut cinta. Cinta
yang berakhir pada awal februari lalu. Kehilangan itu yang membuatku mencari
cinta yang lain, lebih tepatnya dari sosok lain. Hingga beberapa waktu berlalu,
banyak yang datang, saling mengisi, lalu menjauh karena satu dan lain hal.
Namun semuanya salah, dan tak seharusnya begini.
Akhir-akhir ini justru aku menyadari banyak hal. Hal-hal
yang tak begitu aku hiraukan tapi sejatinya mereka selalu ada.
Mulai dari Anita, kami dulu dekat lalu disibukkan karena
tugas masing masing. Dan saat tersebut terjadi, dia menemaniku hampir sepanjang
tahun. Kemudian Ain, dia hampir tahu banyak tentangku, tentang perkara yang
menggerogot. Mami Lina, kami baru dekat belum lama ini, tapi ia selalu menjadi
tempatku pulang dan berbagi sendu dan tawa. Zulfa, kami terpisah karena cinta
yang palsu dan kembali dekat meraih mimpi kita. Mak Puput, dia juga yang
menemaniku tapi dia harus keluar jogja untuk mengabdi. Lalu Monica, Via,
Saefiyah, banyak lagi.
Dan tim yang membesarkan namaku, Potongersteam. Keluarga
yang banyak sekali anggotanya. Bekerja belajar bermain bersama. Mereka mereka
sangat berharga bagikuuntuk dukungan canda tawa dan kritik saran atas abnyak
hal. Love you gaes.
Lalu, sosok pria lain, banyak, memang. Tapi yang membuatku
berkesan adalah Yay Abdul. Dia ada lebih sering dibandingkan dahulu. Dia yang
menjadi abang bagiku saat aku berada dititik terlemah. Dan seorang rider,
Sarif, aku kira dia akan pergi segera, tapi dia banyak hadir saat aku
menyapanya sesekali. Berbagai cerita, berbagi sapa lalu berimajinasi
berpetulang kemana lagi. Dan banyak yang lainnya yang mereka kenalkan padaku
yang tak bisa kusebut satu satu.
Tetapi diantara semua ini yang membuatku semakin terbelalak
adalah kedua orang tuaku. Yang menerimaku kembali dengan segalagalanyaa. Tiada
tara cintanya mereka padaku. Bahkan jika diukur, tak hanya akan menjadi seribu,
tapi miliyaran cinta dari mereka. Dan Fira, emas bagi ortuku. Lalu Galih, adik
lakilakiku. Meskipun bukan sepenuhnya tapi kami semakin dekat dan dia jauh di
kalimantan berjuang demi masa depan.
Dan banyak hal yang sering kulakuakn dahulu. Tetapi terbengkalai
karena memfokuskan hanya pada satu titik saja. Sepertinya Allah kembali
memberikan kesempatan untukku sekarang. Untuk fokus atas diri sendiri seperti
berteman tanpa batas. Berpetualang tanpa takut. Tertawa tanpa jeda. Bermain tanpa
ragu akan dicari. Dan banyak lagi.
Subjek diatas adalah sebagian dari banyak yang tak bisa
kusebutkan. Maaf, bukan bermaksud memilih. Tapi tetap kuucapakan terima kasih
atas banyak hal yang kalian berikan padaku. Semoga aku bisa membalasnya. Atau
setidaknya aku bisa menjadi kebaikan bagi orang lain.
Dan ini adalah kisah tak terbayangkanku lainnya.
Satu cinta hampir membuatmu menyerah akan banyak hal. Tetapi
seribu cinta dari banyak orang begitu menguatkan. Sesungguhnya, akan ada cinta
sejati dari sosok pria terbaik yang akan mencintai kita sangat dengan caranya.
Bukankah jodoh sudah Allah atur. Aku rasa demikian. Semoga lekas dipertemukan
denganmu. Oiya, berjumpa dengan kalian, adalah anugrah darinya sebagai salah
satu petunjuk atas ‘jodoh’ dariNya o;) alhamdulillah..
0 comments:
Posting Komentar