Aku tak tahu siapa yang akan bersanding kelak. Masih menebak. Tapi siapa? Banyak yang bilang "jodoh tak akan kemana" atau "jangan-jangan jodohmu itu dia" lalu "ah, tak mungkin". Kalimat seperti itu sering terlontar dan masih menggelayut diotak. Entah sampai kapan. Sampai kapan menunggu. Atau mungkin kita memang belum siap atas kedatangannya. Lalu hingga akhirnya terucap "tunggu saja esok".
Siapa yang tahu
happy to see you :)
Tak terpisahkan
Hal yang paling aku suka adalah: kamu.
Kamu.
Kamu.
Kamu.
Kamu.
Dan kalian.
Yang terpisahkan tanpa kata.
Yang terpisahkan oleh kesibukan.
Yang terpisahkan demi masa depan.
Lalu kalian hadir dengan cerita.
Dan kalian hadir tanpa harus mengetuk pintu lagi.
Karena pintu ini sejatinya selalu terbuka untukmu.
Terima kasih telah menjadi bagian yang kusuka.
Dan selalu membuatku bertanya akan kejutan apa yang akan dibawamu saat hadir lagi esok :)
Dalam doa
Aku tak tahu harus menyebut siapa dalam setiap doaku.
Sekarang cukup untukku ibu bapak dan adikku.
Bersyukurlah bagimu yang sudah tahu harus menyebut siapa dalam setangkup doamu.
Setidaknya kau satu langkah didepanku.
Dahulu ada satu nama yang kusebut lekat dalam doaku.
Namun Allah berkata lain hingga aku berganti menyebutkan banyak nama.
Nama-nama yang mengisi cukup banyak dalam setiap hariku.
Sekarang rintitan doa tanpa nama kuucap, dalam harapku padaNya untuk seorang yang terbaik.
Lalu jika sudah seperti ini, aku juga akan berdoa untuk kalian.
Agar kalian bisa sampai hingga masa depan.
Dan aku mungkin bisa menjadi pemeran pembantu yang menyukseskan kisah kalian.
Akan ada rasa yang memudar lalu silih berganti hingga terisi.
Stand by me
Menduga mengira bisa saja dengan mudah dilakukan.
Namun kadang semuanya berbeda adanya.
Seperti apa, mengapa, bagaimana esok merupakan pertanyaan domino yang tiada henti.
Hanya, percayakan saja pada Allah tentang hari esok.
Percayakan tentang segala kebaikan kini, akan berbuah kelak.
Banyak hal yang bergulir perlu proses.
Dan diantara proses tersebut bamyak perubahan terjadi.
Diantara perubahan yang mustahil akan ada yang riil menjadi nyata.
Kenyataan yang akan berubah jika tangan dan kaki ini bergerak.
QS 13:11
Happy Mom ❤
Untukmu, Ibuku.
Halo ibu.
Selamat hari ibu . Alhamdulillah tadi pagi sudah kuucapkan padamu sebelum aku berangkat uas.
Terima kasih atas pembelajaran diri dan hidup yang tidak pernah tergantikan kurikulum kasih sayangnya oleh apapun.
Terima kasih tetap ada menemani si kecil yang sekarang sudah beranjak dewasa ini tumbuh menjadi anak yang sering menyusahkanmu.
Terima kasih atas penerimaan yang sangat hangat diantara dinginnya sikap dan perbuatanku terhadapmu.
Terima kasih tetap sudi mengganggapku anak diatas sakit yang kerap kali kuberikan padamu.
Terima kasih tetap mempercayaiku meski aku telah merusak segalanya yang kau berikan padaku.
Terima kasih untuk tetap kuat selalu menyunggingkan senyum dibalik amarahmu, atau tetap tertawa disela tangismu diantara ketidakbijaksanaanku yang justru melemahkanku.
Terima kasih atas segala hitam dan putih yang telah kau tunjukkan padaku.
Terima kasih atas banyak hal yang tak bisa kusebutkan satu per satu.
Tetap sehat ya Bu, kita masih punya mimpi besar bersama yang sering kita bicarakan dipagi hari.
Tetap lah sehat dan bahagia atas keluarga kita yang sangat kuat melebihi apapun.
Terima kasih atas dia, wanita terhebat tak hanya sebagai ibu, tapi lebih dari itu. untuk ibukku, dra. Yulia Hari Purwati.
The third
Hampir beberapa kali memiliki hubungan dengan pria, hampir pula aku terhubung dengan wanitanya terdahulu.
Pada pria pertama, aku mengenal seseorang yang cantik yang tak terduga.
Lalu pada Yay, wanitanya menguhubungiku.
Pada seorang rider disana, aku pernah bercakap dengan gadis yang begitu asik diajak bercengkrama hingga kami bertukar cerita.
Dan kali ini, padamu, pria kedua, aku terhubung ke seorang nona yang bagimu kau tidak bisa beranjak darinya.
Mungkin percakapanku dan nona adalah percakapan dan pembicaraan terpanjang yang diantara kisah lainnya.
Pembicaraan yang cukup menguras hati, menjaga rasa, dan menahan asa.
Pembicaraan yang membuatku begitu menginginkan berada diantara hangatnya kalian.
Terselip rasa iri lebih dari kalian, namun sifat setan seperti itu biarkan pergi.
Aku bersyukur, diantara aku nona kami mampu bercakap seolah tiada pria kedua.
Seperti inginku dulu, menyapamu dengan anggun, bercerita berbagi tawa.
Jika suatu saat aku benar kehilangan pria kedua, semoga aku dan nona tetap dalam tali kasih antar wanita.
Ya bukan perkara mudah menata hati yang sedikit retak.
Tetapi terima kasih kalian telah sudi berbagi denganku, hingga semua ini begitu berwarna.