Jumat, 27 Maret 2015

Penyesalan

Penyesalan terbesarku sampai saat ini adalah tak memanfaatkan segala asetku untuk menikmati ciptaanNya lebih dekat. Aku begitu menyukai alam Indonesia dengan sangat. Namun sayang, beberapa tahun aku habis dengan berkutat pada hal yang tak penting. Dan tak banyak waktuku untuk kuhabiskan hanya sekedar mengihirup udara segar, memandang hijaunya pohon, dan menyibak ombak. Aku merindu.
Lebih menyedihkan lagi, aku menghabiskan tabunganku hanya untuk hal tak penting. Dan kali ini banyak godaan alam Indonesia yang menggodaku. Meski sebuah tas carrier Eiger berkururan 55L sudah ku punya, dan beberapa peralatan outdoor lainnya, masih saja rasanya tak cukup. Aku masih ingin menambah perlengkapanku lainnya. Tapi kini, tabunganku harus benar-benar dijaga dulu untuk persiapan tantangan didepan.
Penyesalanku kukeluhkan pada seseorang teman, Sarif Fajar. Ia berkata, "Kamu masih muda, belum menikah, ga perlu nyesel, kamu masih bisa menikmati Indonesia". Ia membuatku tergelitik.
Menabunglah. Meski tak selamanya dalam bentuk uang.

My money is enough for my lifestyle
Selasa, 24 Maret 2015

Lost Stars

Please don't see
Just a boy (girl) caught up in dreams and fantasies
Please see me
Reaching out for someone I can't see

Take my hand, let's see where we wake up tomorrow
Best laid plans sometimes are just a one night stand
I'll be damned, Cupid's demanding back his arrow
So let's get drunk on our tears

And God, tell us the reason youth is wasted on the young
It's hunting season and the lambs are on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars trying to light up the dark?

Who are we?
Just a speck of dust within the galaxy?
Woe is me
If we're not careful turns into reality

But don't you dare let our best memories bring you sorrow
Yesterday I saw a lion kiss a deer
Turn the page, maybe we'll find a brand new ending

Where we're dancing in our tears


Kita tak akan pernah hilang.
Selama kita masih ingat untuk kembali padaNya.
Tuhan punya rencana tanpa perlu menjelaskan alasannya.
Bahwa kita kelak menemukan akhir yang baru dan tak terduga.
Selasa, 17 Maret 2015

Selamat Datang



Kudengar hari ini adalah hari kepulanganmu, ya? Selamat datang (kembali) dirumah. Ada mata yang tidak sabar menyangsikan sosokmu. Ada hati yang kaku menolak kepulanganmu. Ada pula mulut yang tak berucap mendoakanmu dalam perjalananmu.
Selamat kepadamu Pria Kedua atas kepulanganmu dari menimba ilmu di tanah bagian pulau Jawa yang lain. Semoga hanya manfaat yang diperoleh sampai tua, bukan justru kemudharatan yang tersisa. Semoga jejak yang kau tinggalkan disana dalam sebagai tanda langkah kesungguhan saat mendatangi sumber pengetahuan. Berhati-hatilah diperjalanan karena terkadang ada yang tak terduga datang menguatkanmu atau bahkan melumpuhkanmu.
Selamat menikmati perjalanan yang masih belum jelas kemana ujungnya. Semoga kau menikmatinya bersama siapapun yang menemani, jelas bukan aku. Jangan lupa sesekali bercerita dengan teman seperjalananmu tentang hal-hal yang kau lewatkan bersama, tapi tak usah libatkan aku. Saat kau sudah selesai menjajaki dunia mudamu, aku berdiri diujung pemberentian, bersiap menerimamu (kembali) dengan segala kau dan duniamu. Semoga Allah selalu meringankan langkahmu. Dan doaku selalu menyertaimu.
Senin, 09 Maret 2015

Hutan belantara

Jadi begitu ya hutan belantara dikehidupan ini.
Baru saja harimu terlewatkan lalu tiba tiba diserang badai ditengah jalan. Badai yang tak jelas datang dari mana. Badai ini muncul bukan secara langsung menimpamu. Tetapi menimpa ia, salah satu karib terdekatmu. Dan kamu berada diantara mereka yang begitu mengenalmu. Dan kamu menjadi sasaran sampingan anak panah dari busur pendosa tak bernyali.
Sungguh lucu.
Dan lucunya, aku menyangsikannya langsung diantara ribuan jarak yang kini didekatkan oleh gadget. Turut terperangah seolah hati ini lepas dari otot yang menahannya. Terbawa suasana turut membicarakanmu. Aku diantara rasa iba dan menggelikan serta masih setengah tidak percaya.
Bagiku, cara sasaran utama sungguh menggelitik. Berkata seolah baik baik saja, justru ia malah memancing api yang lebih besar. Dia yang terkait lebih lama dengan sasaran utama, sesekali tertawa, miris. Dan kamu, sasaran sampingan, seperti biasa, (dan kuyakin) akan tetap diam seribu bahasa.
Tentang kamu, aku percaya, kamu tidak semendusta itu. Karena aku percaya, kamu masih menaruh asa yang sama pada seorang nona. Aku juga percaya, ada tameng hati, kacamata penutup, ganjal telinga yang kuat yang akan membuatmu menjadi sekaku cermin.
Tentang sore ini, semesta mengingatkanmu untuk lebih berhati hati. Atmosfer ini juga mengajakmu lebih merasa agar lebih bijak. Tentang sandungan sore ini, pasti akan mendewasakanmu. Dan tentang gunjingan diluar sana, mengajarimu cara untuk menertawai mereka yang tak selamanya peduli.
Selamat berpetualang di hutanmu. Selamat mencari diri yang mungkin terlupakan olehmu. Be dare like a deer, you, dear. My wishes always with you :)

Minggu, 08 Maret 2015

Kepada Pria Kedua

Hari ini harimu, kan? Selamat ya.
Sudah kuucapkan melalui media chating dengan notifikasi read-nya jika kau sudah membacanya.
Selamat ya 23. 6 bulan lebih awal dariku. Semoga menjadi imam yang bertanggung jawab atas segala keputusanmu. Semoga tetap menjadi anak kebanggan bapak dan ibumu serta kakak perempuanmu. Allah akan selalu melindungimu dengan caraNya.
Diharimu, dimataku, tampaknya kau masih sama seperti dahulu.
Terima kasih ya. Mengujiku bab kesabaranku atas balasan pesan yang kutunggu. Aku yakin kau tak bermaksud begitu.
Sekali lagi selamat. Semoga esok hanya ada hangat yang bisa krmbali terjalin diantara kita. Meski aku tau, ada ia yang membutuhkanmu lebih dibanding aku :)

Rabu, 04 Maret 2015

#365haribersyukur : Maret

#1 minggu senggang :)
#2 alhamdulillah proposal thesis masuk akademik. Tapi sayang berkurang 3 halaman karena fontnya dikecilin :(
#3 selasa cantik :)
#4 alhamdulillah bisa pulang lebih awal dari biasanya but poor me, i got diarhea :(
#5 jumpa mami lina. Seneng tapi sedih setelah percakan malamnya.
#6 alhamdulillah proposal jadi satu masih kurang satu.
#7 alhamdulillah latar belakang :')
#8 benar benar waktu senggang, menghabiskan hari dengan bermalas malasan. Yeah. Alhamdulillah. Alhamdulillahnya lagi, terima kasih kamu tetap mengujiku pada bab kesabaran. Terima kasih :))
#9 terima kasih atas mereka yang selalu membuat tawa :D
#10 ikut seneng banget doi akhirnya keterima beasiswanyaa. Sedih sih. Tapi jadi pemacu buat diri sendiri. Fighting!
#11 alhamdulillah
#12 alhamdulillah
#13 surabayaa im coming!
#14 congraduation my bro. Alhamdulillah we meet here :)
#15 homeyyy <3
#16 rescale done :')
#17 LPPM done my task!
#18 jam 3 sudah dirumah :)
#19 pulang lebih awal lagii alhamdulillah
#20 alhamdulillah masih bernafas dan membaca ceritamu..
#21aku bersyukur sekali masih bisa bernapas. Mengontrol diri. Merasakan hangatnya keluarga dan sahabat. Allahuakbar :')
#22 lovely sunday
#23 waktu istirahat :)
#24 maka nikmat Allah sangat nyata
#25 homeeyyy (y)
#26 laying over bed all day
#27 done one by one. Bismillah
#28 alhamdulillah homey
#29 alhamdulillah punya banyak teman banyak keluarga. bahagia
Senin, 02 Maret 2015

Pernah Sebaik Itu

Merasakah kamu bahwa kamu pernah sebaik itu? Dan baikmu adalah kebaikan yang sejatinya tak dibuat dengan sengaja. Kebaikan yang mengalir karena ada jalur yang terbentuk.
Menjadi orang baik tak selamanya menyenangkan. Berkorban atas beberapa hal - mengesampingkan fokusmu - mengutamakan lainnya. Pasti terselip gejolak dalam hati kecilmu.
Menyedihkan adalah ketika kebaikan yang tak jua berbuah hasil. Atau memang tak selamanya kebaikan berbalas dengan kebaikan. Bisa juga ia menjadi bumerang panas yang justru melukaimu sendiri.
Kebaikanmu tak selamanya pula kamu nikmati bersamanya yang kau juangkan. Ada kala kebaikanmu berbuah manis. Namun tak selamanya kamu memanen buah manis itu. Kamu hanya diberi kesempatan memandangnya dari kejauhan. Merasakan manis ditepian saja.
Merasa sebaik itu, tidak juga membuatmu berhenti melakukan kebaikan, bukan? Dengan menjadi yang baik, kamu percaya akan datang yang baik pula, bukan ? Allah tak pernah ingkar tentang ini. Hanya saja, Ia sedang menghitungnya lalu memperhitungkan setiap kebaikanmu untuk ditukar dengan yang setimpal bahkan lebih.
Maka, tetaplah berbuat kebaikan, menjadi yang baik, dan mendoa yang baik? Karena ada kemungkinan yang kelak terjadi.
:)

 

Blog Template by BloggerCandy.com