Sabtu, 27 Februari 2016

Pagi di hari Sabtu

Lagi lagi tentang ego. Yang tumbuh kembang pada latar berbeda. Ia menyelinap secara halus dalam dada. Membungkam suara dalam relung otak. Ia pun tak memberi jeda bahkan untuk secercah cahaya masuk.

Egoku pun sama. Mengarak pada ekspektasi yang tak membuahkan hasil. Egoku pun meluluh. Kala sang tuan menjatuhkan niatnya. Seolah hanyut terbawa suka yang berusaha didasarkan pada semestaNya.

Aku masih disini. Bertanya mengapa ada kamu -ego- yang tumbuh menjuntai ke atas melebihi kenyataan. Mengapa kamu tak jua membiarkan jiwa ini dipimpin sang tuan. Mengapa kamu membiarkan syaraf-syaraf ini terus bergulir memikirkan ketidakpastian. Kamu membuatku bertanya, masih ada kah nurani yang tersisa setelah kekecewaan yang terjadi? Bahkan lebih naif lagi, kamu membuatku bertanya masih adakah Tuhan diantara kita? Atau mungkinkah Tuhan kita abaikan demi mengais ciptaanNya?

Aku, kamu, dan Tuhan, apakah kita disatukan dalam kesalingan?

.......

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com