Kamis, 25 Juni 2015

90/60

Masih ingat 100/70? Masih ingat siapa saja yang ada didalamnya? Masih ingat bagaimana rasanya menahan nyeri? Masih jelas. 100/70 baru saja terjadi minggu lalu. Tapi bahasan 100/70 seolah hampa tak ada apapun disana. Memang hampa karena membahas yang sudah lalu.

Dua hari ini, 100/70 telah berubah menjadi 90/60. Lelah sekali. Begitu lelahnya tidak mampu merasa lelah lagi. Bahkan pusing tak berani mendekat pada badan yang lemah ini. Dua hari ini, seolah menjadi robot—yang bekerja karena ada mesin dan terprogram dengan baik. Berjalan pun lunglai, seolah menjadi zombie—mayat yang berjalan sembari tertidur. 

 Lelah ini sudah banyak dikeluhkan kepadaNya. Mengeluh terus. Mungkin mengurangi pahala di bulan suci ini. Lelah, sampai bagian mana lagi yang harus kuutarakan. Karena aku hanya milikNya, maka aku pasrahkan padaNya— jika kelak aku tumbang.

Pada titik 90/60 membuat saya kembali didekatkan dengan banyak hal. Banyak sahabat yang memberikan dukungannya. Mereka memberikan perhatian yang begitu tulus. 90/60 membuat saya menangis, ternyata banyak mereka yang mempedulikanku, melegakanku dengan kata-kata yang hanya bisa kuiyakan. Mereka mampu menamparku dari malam sampai pagi. Terima kasih.

0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com