Sabtu, 10 Oktober 2015

Fighting!

I dream a big dreams. I dream and still sleeping to make it come true. I got the golden ticket, a permission from my heroes.  They let me flying to the highest. They let me reach those dreams. They ikhlas when I be not arround them for couple years.

And, so blessed I am, a spirit, not only come from them, but also come from people surround me. Even they are not directly support me, but they already give an example. They did so well, then good things just came. So, those lesson I still keep in my mind, my heart, and I make it as quote of me ^^

I dont know what is Allah's plan. But I believe He make the best for me. The atmosphere arround me are completely good to reach my dream. But we live in people thought, I just take it easy. Leave it to behind and pretend not hear even a word. They not support our live, why we always listen to them. Just be pretend, trust me :)

So, once again. Live your best life, like my besties said. Dream your bigest dream. Sometime unpredictable thing just come yo us began with a dream, my lecture said (Widi, 2002). Oiya, she is one of my best lecture who support me and really really support me for taking course at same univ. I'd like to thanks to Allah, may we always have favor and He add it more often.

Good night.
Have nice and big dreams!

Senin, 05 Oktober 2015

Tjinta



Jika tjinta fatamorgana, aku pilih mentjintai Tuhan dan Tuhan mentjintaiku sadja.
Sembari menunggu kenari berpuasa suara,
Se-insjaf kesombongan tertunduk karena tua.
Toh senjum lebar belum berarti tjinta, masih mungkin ia hobi melawak.

Balasan pandjang belum berarti asa, kali sadja ia kuli tinta.
Sudah latjur air tenang menghanjutkan.
Biarkan anak ketjil mentjintai pelangi, kalaupun tjapek ia pulang djuga. 



Ada benarnya jika cinta pada Tuhan dan Tuhan mencintai kita maka Tuhan akan mendekatkan cinta semesta pada kita.
Ada benarnya jika kuli tinta hanya mampu menyampaikan sejuta aksara tanpa mampu memberikan penjelasannya.
Ada benarnya tersenyum lebar adalah bagian dari berbagi dengan cara yang sederhana.
Ada benarnya aku memilih belum mencintaimu tapi mengagumimu bak anak kecil yang terpesona pada semburat halus pelangi yang munculnya sesekali.

Sabtu, 03 Oktober 2015

고마워요

Terima kasih datang sebagai penyemangat dikala Allah tau gundah gulanaku.
Terima kasih atas pembeberan yang bermakna meski belum sepenuhnya berbalas.
Terima kasih telah mematahkan hipotesis wanita lebih rajin dari pria.
Terima kasih tetap tegar dan ikhlas atas sesuatu yang mungkin sudah pasti.
Terima kasih untuk senyuman dan cerita yang tersimpan dalam memori.
Semoga Tuhan melapangkan segala upayamu.

오빠, 화이팅!

Senin, 28 September 2015

Jangan. Jangan.

Jangan terhempas.
Biarkan melambung sesuka hati.
Menerka aksara.
Menatap semesta.
Mengharap keajaiban.

Jangan bersembunyi.
Jangan pula biarkan terkukung.
Berlari seperti batita belajar.
Acuh pada kerikil tajam.
Mengepak sayap setinggi angkasa.
Tak peduli berapa tinggi langit.
Tersenyum bagai manekin tak bersuara.
 Menghiraukan suara manusia tak bertuah.

Jangan berhenti.
Terus merapal rintitan doa.
Membisu pada manusia.
Mengeja pada kaligrafi suci.
Menangis deru pada Tuhan.

Minggu, 27 September 2015

Everythings is much better

Yes. Everythings is much better when I leave the rest to You, Allah.

Banyak yang terjadi akhir akhir ini. Hampir semuanya tidak bisa kutangani dengan sendiri. Maka, keputusan yang mampu kubuat adalah memasrahkannya padaMu. Aku menyerah. Entah untuk kali keberapa. Aku merengek lagi. Mungkin tak pernah habis rengekanku kepadaMu.

Ya memang tak ada lagi tempat mengadu segala pikiran yang mencuat kesana kemari, hati yang gundah gulana, tubuh yang makin menurun kondisi fisiknya, bahkan semangat pun kembali diobrak abrik, kecuali Engkau, Allah.

Aku menyerahkan padaMu segalanya. Bahkan saat satu persatu Engkau mengambil titipanMu, Engkau pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Aku percaya janji Engkau Ya Rabb.

Maka, ijinkan aku terus bersyukur. Ijinkan aku tetap menunduk untuk tak mendangak melawanmu. Ijinkan aku tetap demikian, agar Engkau senantiasa menambahkan nikmatMu.

Wallahu a'lam. Segala puji bagi Allah Tuhan pemilik semesta.

Jumat, 28 Agustus 2015

Agustus

Agustus.
Jika dibilang ini bulanku, tak sepenuhnya. Ini bulan kita semua. Hanya saja aku diberi kesempatan lahir dibulan ini. Terlebih lagi namaku jelas sekali mengarah pada bulan Agustus ini.

Agustus.
Selamat datang dibulan Agustus calon gadis cantik. Berbaik hati sekali Tuhan mendatangkanmu dibulanku. Aku kira kau akan datang september nanti, sama seperti ayahmu. Aku melihatnya sebagai pengingat dari Sang Khaliq untuk ayahmu melalui kau.  21 Agustus (jika aku tak salah) adalah kebalikan dari tanggalku. Pasti sampai tua nanti dia akan selalu mengingat tanggal kita, yang berkebalikan itu.

Semoga kau memiliki kehidupan yang lebih baik dari ayahmu. Semoga dengan hadirmu segala kekakuan dan kebekuannya bisa kau lelehkan. Semoga kau bisa banyak mengajari ayahmu tentang kehidupan dalam lingkup kecil, keorangtuaan dan hal hal lain yang tak sempat kusampaikan padanya. Bawalah kebaikan sebanyak banyaknya.

Tuhan begitu adil ya. Ketika dahulu ada yang mendamba jagoan namun gadis yang muncul. Kurasa Ia bermaksud untuk mengajarimu akan aku, melalui gadismu. Kuharap gadismu tumbuh dengan cerdas agar dia mampu menangkas segala godaan makhluk jahat yang tak selamanya bisa kau bentengi. Peliharalah dia sebagaimana kau memelihara egoismu agar tetap menang.

Berbahagialah!

Sabtu, 22 Agustus 2015

Day by Day

When day by day going commonly without something special, that can be mean that our day going to better. But sometimes we feel not really alive although we were live in this life. It can be caused by a thing which only yourself who know the reason. A reason which never has an answer. A answer which can be appear during life. So, that is all mean that our soul (perhaps) being upheaval.

So, let me sing to cure my own, without any explanation from you.
 

Blog Template by BloggerCandy.com